Selasa, 14 Juni 2016

Efek Rumah Kaca

(Tugas Softskill ke-4)

A. Pengertian Efek Rumah Kaca


   Bumi kita dipadati oleh penduduk yang jumlahnya dalam tiap tahun meningkat. Seiring meningkatnya jumlah penduduk tersebut, bumi perlahan mengalami perubahan yang mengakibatkan terjadinya gejala-gejala alam dan berdampak bagi aktivitas manusia. Salah satu gejala alam tersebut adalah gejala rumah kaca. Menurut Joseph Fourier, seorang ahli matematikawan dan fisikawan Prancis, gejala rumah kaca, atau yang biasa kita kenal dengan efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Dari pemanasan permukaan benda langit tersebut terbentuklah gas-gas rumah kaca yang berasal langsung dari alam dan gas-gas rumah kaca yang terbentuk dari aktivitas manusia. Gas rumah kaca dari alam dan dianggap paling banyak adalah gas alam yang berasal dari peristiwa penguapan air laut, danau serta sungai. Contoh gas rumah kaca lainnya, yaitu karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida.

B. Proses terjadinya Efek Rumah Kaca

    Efek rumah kaca menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan. Hal ini dapat terjadi dapat terjadi karena proses berikut:
http://fisikazone.com/efek-rumah-kaca-pada-atmosfer/

Awalnya matahari memancarkan sinarnya dala bentuk radiasi utraviolet ke bumi yang akan diterima oleh bumi dan akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Sinar matahari masuk ke bumi sebagai panas, yang sebagian dari panas tersebut dipantulkan kembali ke angkasa (oleh permukaan bumi yang berwarna terang, seperti tumpukan salju, awan, dan lain sebagainya), sedangkan sebagiannya lagi akan diserap oleh permukaan bumi yang berwarna gelap maupun oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. 

Gas-gas rumah kaca ini bertindak seperti layaknya benda hitam yang dapat memantulkan kembali cahaya dan mengubahnya menjadi unsur yang panas. Semakin banyak kandungan gas rumah kaca, semakin besar pula panas yang akan dilepaskan yang kemudian akan menyebabkan naiknya suhu bumi.

Lapisan atmosfir bumi terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer. Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Secara sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca dimulai saat panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.


C. Akibat dari terjadinya Efek Rumah Kaca

Dampak yang terjadi akibat efek rumah kaca sangatlah besar. Berikut adalah akibat dari terjadinya efek rumah kaca:

1. Suhu bumi semakin meningkat.
2. Banyak penyakit yang menular melalui udara.
3. Memungkinkan terbentuknya jenis virus baru.
4. Perubahan musim yang tidak menentu.
5. Hasil pertanian di Indonesia semakin menurun karena sering mengalami kekeringan.
6. Gunung es di kutub utara dan selatan mencair.
7. Menyebabkan terjadinya banjir di wilayah negara tertentu.
8. Menyebabkan kekeringan seperti angin panas di daerah tertentu (tahun 2015 di India).
9. Hewan di alam liar banyak mengalami kematian sehingga mengakibatkan kepunahan karena sulit beradaptasi dengan lingkungan.
10. Gizi buruk pada negara yang mengalami kekeringan.
11. Sering terjadi kebakaran hutan seperti yang sering terjadi di Pulau Sumatra.


Sumber referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar