Minggu, 25 September 2016

Gangguan Disleksia

Disleksia merupakan suatu gangguan pada kemampuan membaca dan menulis seseorang. Gangguan ini tidak berkaitan dengan IQ penderita, karena biasanya penderita memiliki IQ yang normal. Disleksia lebih disebabkan karena gangguan dalam asosiasi daya ingat (memori).
Setelah dilakukan berbagai penelitian, disimpulkan bahwa ada tiga faktor yang menjadi penyebab terjadinya disleksia, yaitu faktor biologis, kognitif, dan perilaku. Kesulitan membaca yang disebabkan oleh faktor biologis dikarenakan sebagai akibat dari penyimpangan fungsi bagian-bagian tertentu dari otak. Diyakini bahwa area-area tertentu dari otak anak disleksia perkembangan dan kematangan otaknya lebih lambat dibanding anak-anak normal. Faktor genetik, proses kehamilan yang bermasalah, atau gangguan kesehatan yang cukup relavan juga di duga menjadi penyebab penderita mengalami gangguan disleksia. Menurut faktor kognitif, masalah fonologi dijadikan sebab seseorang mengalami gangguan disleksia. Fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dengan bunyi. Misalnya, penderita sulit membedakan ejaan “paku” dengan “palu”, atau keliru memahami kata-kata yang mempunyai bunyi hampir sama, seperti “lima puluh” dengan “lima belas”. Kesulitan ini tidak disebabkan oleh masalah pendengaran, namun berkaitan dengan proses pengolahan input di dalam otak. Sedangkan, dalam faktor perilaku, adanya gangguan dalam hubungan sosial, stress yang merupakan implikasi dari kesulitan belajar, serta gangguan motorik diduga menjadi sebab terjadinya gangguan disleksia.
Penderita disleksia biasanya memiliki gejala-gejala seperti sebagai berikut:
a.                  Membaca secara terbalik tulisan yang dibaca, seperti “duku” dibaca “kudu”.
b.                  Menulis huruf secara terbalik.
c.                  Mengalami kesulitan menyebutkan kembali informasi yang diberikan secara lisan.
d.                 Kualitas tulisan yang buruk atau karakter tulisan yang tidak jelas.
e.                  Memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik.
f.                   Mengalami kesulitan dalam menentukan arah kiri dan kanan.
g.                  Sulit dalam mengikuti perintah secara lisan.
h.                  Mengalami kesulitan mengingat cerita yang baru saja dibaca.
i.                    Sangat lambat dalam membaca karena kesulitan dalam mengenal huruf, mengingat bunyi huruf dan menggabungkan bunyi huruf menjadi kata yang berarti.
Dari gejala-gejala diatas, ditemukan beberapa metode pengajaran membaca bagi anak yang mengalami kesulitan belajar, yaitu metode Fernald, Gillingham, dan Analisis Glass.




Sumber:
1. Jurnal Disleksia Berpengaruh pada  Kemampuan Membaca dan Menulis.
2. Jurnal Teori dan Metode Pengajaran pada Anak Dyslexia.
(http://repository.upy.ac.id/401/1/artikel%20anggun.pdf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar